Sabtu, 18 Oktober 2014

Pemuda dan Sosialisasi

PEMUDA         
           Pemuda atau generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang akan menentukan perubahan di masa mendatang. Seharusnya pemuda zaman sekarang sudah berpikirn intelektual guna mengarahkan bangsa ini kedalam kemajuan , yang akan merubah negeri ini menjadi negeri yang lebih baik dari sebelumnya, pemuda juga harus aktif dalam kegiatan bersosialisasi, proses itu berguna untuk belajar dan menyesuaikan diri terhadap masyarakat atau lingkungannya. Jadi dia bisa tau bagaimana dia bisa bertindak di masyarakat dan lingkungannya , jadi pengalaman tersebut digunakkan untuk pembelajaran dan memertajam pola pikirnya untuk menentukkan perubahan pada masa yang akan datang.

Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a.  Kemurnian idealismenya
b.  Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c.  Semangat pengabdiannya
d.  Sepontanitas dan dinamikanya
e.  Inovasi dan kreativitasnya
f.   Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g.  Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h.  Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.


SOSIALISASI
          Sosisalisasi, merupakan tindakan penyesuaian diri terhadap sekitar seperti lingkungan dan masyarakat agar bisa berguna sebagai individu atau masyarakat itu sendiri .Media sosialisasi bisa berupa sekolah, masyarakat, orangtua, bahkan teman bermain .


Sosialisasi menurut para ahli : 
1. Charlotte Buhler
    Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup,     dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya. 
2. Peter Berger 
    Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat       tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. 
3. Paul B. Horton 
    Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat       tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. 

          Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.
Sosialisasi Primer
          Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.
Sosialisasi Sekunder
          Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami ‘pencabutan’ identitas diri yang lama.
Sumber :
1. http://bagaspriambodo.blogspot.com/2012/11/pemuda-sosialisasi.html
2. http://filzaah.wordpress.com/2013/11/10/pemuda-dan-sosialisasi/


Individu

          Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. 
          Terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya. Apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat.
           Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.
  • Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di indonesia individunya menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.
  • Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri.
Pengertian Individu dengan Masyarakat
          Dalam pengertian sosiologi, Individu adalah subyek yang melakukan sesuatu, subyek yang mempunyai pikiran, subyek yang mempunyai kehendak, subyek yang mempunyai kebebasan, subyek yang memberi arti meaning pada sesuatu, yang mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri. Singkatnya individu adalah subyek yang bertindak. Sedangkan menurut Peter L. Berger mendifinisikan masyarakat sebagai berikut: Masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplek hubungan manusia yang luas sifatnya. 
          Ketika anda sedang surplus uang dan kebetulan melewati perempatan jalan yang dihuni para pengemis, apa yang anda lakukan? Inilah penjabaran dari relasi individu dan masyarakat. Individu tidak akan bias melepas diri dari hal seputar masyarakat. Sebebas apapun manusia berbuat, akan terkoneksi dengan sistem masyarakat yang berlaku. Bahkan, dinegara Paman Sam sekalipun, Amerika Serikat, yang menganut liberalismekstrem. Relasi Individu dan masyarakat sudah terpikir di masa lampau. Manusia pada dasarnya adalah homo social yang butuh interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Namun, ada juga pendapat lain yang menyebut manusia homo ludens, makhluk yang senang bermain main. Semuanya tertuju pada relasi individu dan masyarakat. Sejatinya, individu dan masyarakat bukan dua hal yang saling bertentangan, melainkan justru saling melengkapi.
Sumber :
http://gitaasaputri.wordpress.com

Sabtu, 04 Oktober 2014

Penduduk

       Setiap negara memiliki unsur pembentuknya yaitu rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat dan pengakuan dari negara lain. Rakyat merupakan satu unsur yang sangat penting, tata negara tidak akan berjalan dengan semestinya jika tidak ada rakyat, pemerintah tidak dapat menerapkan kebijakan bila tidak ada rakyat. Rakyat dalam kedudukannya sebagai salah satu unsur negara dibagi menjadi dua, yaitu warga negara dan penduduk. 
        Perbedaan yang mendasar antara warga negara dan penduduk adalah hak dan kewajibannya pada negara tersebut. Warga negara diartikan sebagai penduduk sebuah negara berdasarkan keturunan, tempat kelahiran atau sebagainya yang memiliki kewajiban dan hak penuh atas negara tersebut, sedangkan penduduk adalah orang yang tinggal atau berdomisili di suatu negara dengan jangka waktu yang relatif lama.
        
Berikut adalah definisi penduduk menurut beberapa ahli :
1. Jonny Purba
    Penduduk adalah orang yang mitranya sebagai diri pribadi , anggota keluarga, anggota       masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal disuatu             tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.

2. Srijanti & A. Rahman
    Penduduk adalah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu dengan         tidak melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut.

3. Ahmad Yani & Mamat Rahmat
    Penduduk merupakan komponen penting dalam suatu wilayah atau negara.

4. Waluyo, Suwardi, Agung Feryanto, Tri Hartono
    Penduduk merupakan potensi, tetapi sekaligus beban bagi suatu negara.

5. P.N.H Simanjuntak
    Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili dalam suatu wilayah     negara.

6. Dr. Kartomo
    Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu             tertentu, terlepas dari warga negara atau bukan warga negara.

7. AA Nurdiman
    Penduduk adalah mereka yang menetap dan berdomisili dalam suatu negara.

8. Sri Murtono, Hassan Suryono, Martiyono
    Penduduk adalah setiap orang yang berdomisili atau bertempat tinggal didalam wilayah     suatu negara dalam waktu yang cukup lama.

9. Tim Matrix Media Literata
    Penduduk adalah sekumpulan orang yang hidup didalam wilayah geografis.

DINAMIKA PENDUDUK     
        Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah dinamika penduduk yang menunjukkan jumlah penduduk terus meningkat.
       
Dinamika penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :
1. Kelahiran atau Natalitas
    Angka kelahiran dan Natalitas adalah bilangan yang menunjukan jumlah kelahiran hidup     dari tiap 1.000 penduduk pertahun.
    Rumus : Jumlah bayi lahir hidup : jumlah penduduk dalam tahun tersebut x 1.000
    Kriteria angka kelahiran pertahun : a. Tinggi, angka natalitas > 30
                                                         b. Sedang, angka natalitas 20 - 30
                                                         c. Rendah, angka natalitas < 20
2. Kematian atau Mortalitas
    Angka kematian atau mortalitas adalah bilangan yang menunjukkan jumlah kematian         dari tiap 1.000 penduduk pertahun.
    Rumus : Jumlah kematian : jumlah penduduk dalam tahun tersebut x 1.000
    Kriteria angka kematian pertahun : a. Tinggi, angka mortalitas > 18
                                                         b. Sedang, angka mortalitas 14 - 18
                                                         c. Rendah, angka mortalitas < 14
3. Migrasi atau Perpindahan
    Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ketempat lain. Macam migrasi     seperti emigrasi, imigrasi, urbanisasi, remigrasi, transmigrasi.

KOMPOSISI PENDUDUK
        Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan atas dasar tertentu dan tujuan tertentu, pengelompokan tersebut dapat dibagi berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan. 
Contoh pengkomposisian penduduk berdasarkan umur :
1. Umur 0 - 14 dinamakan usia muda atau usia belum produktif
2. Umur 15 - 64 dinamakan usia dewasa atau usia kerja atau usia produktif
3. Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua atau usia tak produktif atau usia jompo

BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive) 
    Berbentuk limas, menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada usia     dewasa ataupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi. 
    Ciri Struktur       a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
                               b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
                               c. Tingkat kelahiran bayi sedikit
                               d. Pertumbuhan penduduk tinggi
    Contoh              :  Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.

2. Piramida Penduduk Dewasa (Stasioner) 
    Berbentuk granat, menunjukkan usia muda hampir sama dengan usia dewasa, sehingga     pertumbuhan penduduk kecil sekali.
    Ciri Struktur       : a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
                               b. Tingkat kelahiran rendah
                               c. Tingkat kematian rendah
                               d. Pertumbuhan penduduk lambat 
   Contoh                : Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.

3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
    Berbentuk batu nisan, menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar daripada           usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan.
    Ciri Struktur        : a. Sebagian besar penduduk berapa pada usia tua
                                 b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
                                 c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibandingkan tingkat kematian
                                 d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang
     Contoh               : Negara yang baru saja habis dijajah